Kemarin, tepatnya tanggal 13 Februari 2014 sekitar pukul 22.50 WIB, Gunung Kelud meletus. Penghuni daerah Gunung Kelud di ungsikan ke tempat yang aman agar tidak terjadi hal-hal yang tidak di inginkan.
Menurut warga Kediri - Jawa Timur, Gunung Kelud tersebut mempunyai legenda tersendiri. Bukan hanya sebuah gundukan tanah yang meninggi secara alami.
Pada jaman dahulu gundukan tanah Gunung Kelud terbentuk dari sebuah penghianatan cinta seorang putri yang bernama Dewi Kilisuci terhadap dua raja sakti yang bernama Mahesa Suro dan Lembu Suro.
Dewi Kilisuci adalah anak dari Jenggolo Manik. Dewi Kilisuci yang terkenal dengan kecantikannya akan dilamar oleh dua orang raja, tetapi bukan dari bangsa manusia. Mahesa Suro yang berkepala kerbau dan Lembu Suro yang berkepala lembu.
Untuk menolak lamaran tersebut, Dewi Kilisuci membuat sayembara yang tidak mungkin dikerjakan oleh manusia biasa, yaitu membuat dua sumur di atas puncak Gunung Kelud, yang satu harus berbau amis dan yang satunya harus berbau wangi dan harus selesai dalam satu malam atau sampai ayam berkokok.
Terpedaya oleh rayuan tersebut, keduanya pun masuk ke dalam sumur yang sangat dalam tersebut. Begitu mereka sudah berada di dalam sumur, lalu Dewi Kilisuci memerintahkan prajurit Jenggala untuk menimbun keduanya dengan batu. Maka matilah Mahesa Suro dan Lembu Suro. Tetapi sebelum mati Lembu Suro sempat bersumpah dengan mengatakan. Yoh, wong Kediri mbesuk bakal pethuk piwalesku sing makaping kaping yoiku, Kediri bakal dadi kali, Blitar dadi latar, Tulungagung bakal dadi Kedung.
Akhirnya dengan kesaktian Mahesa Suro dan Lembu Suro, sayembara tersebut disanggupi. Setelah berkerja semalaman, kedua-duanya menang dalam sayembara. Tetapi Dewi Kilisuci masih belum mau diperistri. Kemudian Dewi Kilisuci mengajukan satu permintaan lagi. Yakni kedua raja tersebut harus membuktikan dahulu bahwa kedua sumur tersebut benar benar berbau wangi dan amis dengan cara mereka berdua harus masuk ke dalam sumur.
Ada keanehan juga di jalanan Gunung Kelud. Disitu ada medan magnet yang sangat kuat. Banyak orang yang membuktikan keanehan tersebut. Di jalan yang menanjak, mobil yang diparkir akan berjalan sendiri menuju tanjakan tersebut.
Nah, setelah hujan abu dan pasir hari ini, orang sekitar rumahku banyak yang mencari pasir. Katanya sih "buat plesteran". Hahaha... nih fotonya.
Post a Comment